Kanal

IKST Serahkan Aspirasi ke Komisi VII DPR RI Terkait Transisi Blok Rokan

RIAUIN.COM - Ikatan Keluarga Sungai Tapung (IKST) Riau bersilahturahmi dengan Anggota DPR RI Komisi VII yang membidangi lingkungan hidup dan energi, Abdul Wahid, Minggu (7/2/2021), di Pekanbaru. 

Dalam diskusi yang dihadiri langsung Ketua Umum IKST, Sapaat, serta beberapa pengurus antara lain, Ustad Syaifuddin Yuliar, Putra Sukma, M Rifki, Asrori, M Dinil membahas sekitar aspirasi yang masuk dari masyarakat dan pengurus tentang transisi Blok Rokan di Wilayah Sungai Tapung.

"Di wilayah sungai Tapung yang masuk Kabupaten Kampar, operasional Blok Rokan ada di Tiga Kecamatan, diantaranya Kecamatan Tapung, Kecamatan Tapung Hulu dan Kecamatan Tapung Hilir, dengan perkiraan produksi minyak bumi hari ini setara sekitar hampir 20 persen dari produksi minyak bumi Blok Rokan di Riau saat ini secara keseluruhan," kata Sapaat.

Dalam pertemuan ini IKST menitipkan aspirasi masyarakat ke Abdul Wahid untuk disampaikan ke Pertamina Hulu Rokan, diantaranya :

1. Memberikan kesempatan kepada BUMD Migas Kampar (PT. Bumi Kampar Sarana Energi) dan pengusaha tempatan di wilayah Sungai Tapung  untuk diberikan prioritas dan previlage agar dapat menjadi mitra dlm kegiatan operasi Blok Rokan di wilayah Sungai Tapung.

2. Dapat memperkerjakan sumber daya manusia tempatan di ring 1, baik di Pertamina Hulu Rokan atau mitra bisnis yang operationalnya di wilayah Sungai Tapung, dengan proses recruitment berjalan transparan.

3. Pelaksanaan CSR yg memprioritaskan kebutuhan masyarakat ring 1 penghasil migas, baik untuk program Pendidikan, kesehatan, UMKM, training bagi pemuda serta bentuk people development lainnya.

4. Mendirikan sekolah vocation yang berbasiskan migas dan dapat ke depan dikembangkan menjadi Pusat Training Migas Pertamina secara nasional.

5. Menerapkan program Local Business Development atau pengembangan Entrepreneur/Koperasi/pengusaha tempatan dengan melakukan pelelangan terbatas proyek dengan dibatasi per kecamatan  yang selama ini juga sudah diterapkan oleh operator sebelumnya.

Mengulang pembicaraan dengan Abdul Wahid, jelas Sapaat, Politisi PKB tersebut berjanji akan memperjuangkan aspirasi dari masyarkat Tapung ini ke pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR).

"Kita harapkan beberapa poin penting dari diskusi hari ini dapat dikembangkan dan dikemas rapi ke depannya, untuk menjadi bahan komunikasi pendalaman lanjutan beliau ke pihak Pertamina Hulu Rokan, khusus untuk aspirasi dari IKST," tutur Sapaat.

Disamping itu, Sapaat juga berharap, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang juga berkegiatan operasional di Tapung mulai dari PT Bumi Siak Pusako (BSP), PT SPR Langgak, PT PHE Siak, PT Texcal terus dapat bersinergi dengan masyarakat dan stakeholder setempat guna mencapai kegiatan operasional dan efisien, aman dan mencapai target tahunan. 

"Sisi lain Pemkab Kampar akan mendapatkan bagi hasil migas dari kegiatan KKKS sesuai UU Perimbangan Keuangan Pusat dan masuk sebagai Dana Bagi Hasil (DBH) Migas ke dalam APBD Kampar setiap Tahunnya," tutup Sapaat.

Terpisah tokoh masyarakat Tapung yang juga Ketua MKA Lembaga Adat Melayu Kenegerian Tapung (LAKTA) Zulfahmi, menyambut baik kegiatan operasional Pertamina Hulu Rokan dan KKKS lainnya di Wilayah Sungai Tapung. 

"Namun demikian kami berharap kiranya  di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung dan dimana air disauh disitu ranting dipatahkan. Tentunya kami berharap juga agar anak kemanakan kami kiranya dapat diberi peran dalam kegiatan operasional pertamina hulu rokan ini,  agar kami tidak menjadi penonton di tanah kelahirannya sendiri," tambahnya. - rls

Ikuti Terus Riauin

Berita Terkait

Berita Terpopuler